https://sangatta.times.co.id/
Berita

Global Sumud Flotilla: Peran Strategis Dubes RI di Tunisia dan Diplomasi Indonesia untuk Gaza

Minggu, 07 September 2025 - 20:02
Global Sumud Flotilla: Peran Strategis Dubes RI di Tunisia dan Diplomasi Indonesia untuk Gaza Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, menggelar doa bersama dengan puluhan relawan asal Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Global Peace Convoy (IGPC). (FOTO: Zidna for TIMES Indonesia)

TIMES SANGATTA, JAKARTA – Gelombang solidaritas dunia untuk rakyat Palestina di Gaza kembali mencuat lewat aksi Global Sumud Flotilla 2025.

Armada kapal kemanusiaan ini menjadi salah satu gerakan terbesar sepanjang sejarah yang berusaha menembus blokade Israel di Gaza.

Dari Barcelona, Catania, Djerba hingga Tunis, puluhan kapal berlayar membawa makanan, obat-obatan, air bersih, dan dukungan moral yang ditujukan bagi warga Gaza yang telah lebih dari 15 tahun hidup dalam blokade.

Sejak diberangkatkan pada 31 Agustus 2025 dari Barcelona, perjalanan flotilla dipenuhi tantangan. Cuaca buruk sempat memaksa beberapa kapal kecil kembali ke pelabuhan. Tekanan politik juga muncul ketika Israel menyebut para peserta flotilla sebagai 'teroris'.

Namun, semangat solidaritas justru semakin membesar. Dukungan datang dari berbagai penjuru dunia, termasuk seruan serikat pelabuhan Genoa yang memboikot pengiriman ke Israel hingga dukungan langsung dari Presiden Kolombia, Gustavo Petro.

Tunisia Jadi Panggung Strategis

Tunisia menjadi salah satu titik krusial dalam perjalanan flotilla ini. Di pelabuhan Tunis, relawan dari puluhan negara berkumpul menyiapkan tambahan logistik, mulai dari susu bayi hingga surat-surat penuh doa yang ditujukan bagi anak-anak Gaza.

Kapal-kapal yang berlabuh di Tunis akan bergabung dengan armada besar dari Barcelona dan Catania, lalu bersama-sama kembali melaju menuju Gaza.

Di tengah aktivitas itu, Indonesia tampil dengan peran yang menonjol. Melalui jalur diplomasi resmi maupun kontribusi sipil, Indonesia menunjukkan keterlibatannya secara konkret.

Pada Jumat (5/9/2025), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tunis menjadi pusat koordinasi. Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, menggelar doa bersama dengan puluhan relawan asal Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Global Peace Convoy (IGPC).

“Perjuangan kemanusiaan ini adalah kelanjutan dari semangat kemerdekaan yang diwariskan para pendiri bangsa,” ujar Dubes Zuhairi dalam sambutannya. Ia menegaskan Tunisia kini menjadi titik strategis penghubung armada internasional, dan KBRI siap menjadi ruang koordinasi, doa, sekaligus diplomasi sosial.

Doa bersama diikuti sekitar 60 relawan, termasuk dua jurnalis Metro TV. Dari jumlah itu, 34 orang berkomitmen untuk ikut berlayar hingga ke Gaza meski harus menghadapi risiko berhadapan langsung dengan blokade militer Israel.

Dukungan Parlemen Tunisia

Solidaritas tidak hanya datang dari masyarakat sipil, tetapi juga dari kalangan politik. Dukungan parlemen Tunisia kian memperkuat gerakan kemanusiaan ini.

Salah satu anggota parlemen, Mohamed Ali, bahkan mengusulkan pembentukan aliansi parlemen internasional untuk membela Palestina.

“Kami siap berlayar bersama flotilla sebagai bentuk komitmen membela rakyat Palestina,” tegas Mohamed Ali di hadapan relawan.

Peran Aktif Indonesia

Di luar jalur diplomasi resmi, kontribusi sipil Indonesia juga tidak kalah penting. Penulis Asma Nadia dan aktivis kemanusiaan Husein Gaza turut menggaungkan dukungan moral. Sementara itu, lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) yang berbasis di Bogor, ikut serta dalam aksi nyata.

INH tercatat telah menyalurkan bantuan senilai Rp13 miliar sepanjang semester pertama 2025, menyentuh lebih dari dua juta warga Palestina.

Kini, bersama mahasiswa dan NGO dari puluhan negara, INH kembali ambil bagian dalam Global Sumud Flotilla, tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga solidaritas budaya, informasi, dan advokasi publik.

Keterlibatan jurnalis Indonesia juga memberi warna tersendiri. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa gerakan solidaritas ini bukan hanya aksi logistik, melainkan juga upaya mendokumentasikan perjuangan kemanusiaan di medan berbahaya.

Simbol Diplomasi Rakyat

Keberangkatan lebih dari 15.000 relawan, baik secara langsung maupun dukungan virtual, menandai Global Sumud Flotilla sebagai salah satu simbol diplomasi rakyat terbesar abad ini. Individu, organisasi, parlemen, dan negara bersatu dalam nilai yang sama: kemanusiaan.

Indonesia, melalui strategi ganda, memperlihatkan posisinya dengan jelas.

Di satu sisi ada diplomasi resmi yang dijalankan Dubes Zuhairi Misrawi di Tunisia, dan di sisi lain ada diplomasi rakyat melalui IGPC, INH, tokoh masyarakat, hingga jurnalis yang ikut serta. Kombinasi keduanya memperkuat citra Indonesia sebagai bangsa yang konsisten memperjuangkan Palestina.

Fase Kritis

Meski solidaritas semakin besar, perjalanan flotilla masih jauh dari kata mudah. Armada harus menghadapi kemungkinan intersepsi dari Israel, cuaca ekstrem, dan tekanan politik internasional.

Namun, satu hal yang pasti: Global Sumud Flotilla telah berhasil menyatukan suara dunia dalam membela Gaza.

Bagi Indonesia, keterlibatan ini bukan sekadar simbol, melainkan komitmen nyata yang berakar pada sejarah panjang solidaritas terhadap Palestina. Dari ruang diplomasi KBRI di Tunis hingga suara lantang relawan di atas kapal, Indonesia memastikan dirinya tetap berada di garis depan perjuangan kemanusiaan global. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Sangatta just now

Welcome to TIMES Sangatta

TIMES Sangatta is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.